Bersih Terbuka dan Menerima "BTM"
Dalam kehidupan kita sehari - hari sering kita bertemu dengan permasalahan - permasalahan, baik itu masalah yang kita alami sendiri ataupun milik orang lain, dan setiap orang memiliki tingkat masing - masing dalam menghadapi permasalahan, bahkan ada juga yang memiliki tips -tips atau metode -metode dalam menghapainya. Terutama seorang motivator, mereka wajib hukumnya memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah.
Saya sering dalam masalah, maka ini yang saya lakukan..
Di suatu tempat tinggallah seorang
kakek tua yang di anggap oleh orang setempat memiliki wawasan ilmu yang tinggi
luas nan bijaksana. Di suatu hari datanglah seorang pemuda yang berniat untuk
bertemu dengan sang kakek tersebut dengan harapan untuk meminta petuah dari
sang kakek, Mudah – mudahan sang kakek dapat memberikan solusi yang tepat akan
permasalahan yang sedang ia alami.
Singkat
cerita, tibalah anak muda tersebut di rumah sang kakek. Setiba di rumah kakek
tersebut pemuda itu pun memperkenalkan dirinya, nama saya si fulan. Afwan kek,
saya dengar kakek adalah orang yang memiliki wawasan ilmu yang tinggi luas nan
arif. Maka dari itu sekiranya saya boleh meminta petua akan masalah yang
meliputi saya saat ini.
Kakek
tersebut tidak langsung menjawab pertanyaan anak muda tersebut dengan
perkataan, malah dia masuk ke dalam rumahnya, dan kemudian keluar dengan
membawa segelas air putih yang sudah di campurinya segenggam garam. Minumlah
wahai anak muda, celetus sang kakek. Tanpa berfikir panjang anak muda tersebut
pun meminum air yang telah dicampur dengan garam tersebut tanpa ragu. Belum
sempat menghabiskan air tersebut, pemuda itu pun langsung merespon dengan
pertanyaan kepada sang kakek. wahai kakek, air apa ini, kenapa kok saya disuruh
meminum air yang tidak enak ini? Untuk kedua kalinya sang kakek tidak langsung
menjawab pertanyaan dari anak muda tersebut malah di ajak ke sebuah telaga yang
sanagat luas. Setiba di telaga luas tersebut, sang kakek memasukkan segeggam
garam ke dalam telaga tersebut kemudian menggaduknya dengan sebatang ranting
kayu. Pemuda itu pun bertanya tanya tanya didalam hatinya, apa yang sedang
dilakukan kakek tersebut?? Setelah selesai mengaduk aduk garam tersebt didalam
telaga, kakek itupun menyuruh anak muda tersebut untuk meminumnya. Wahai anak
muda minumlah air telaga ini yang sudah aku campurkan dengan segenggam garam, seperti
yang engkau minum di dalam gelas tadi! Anak muda itupun meminum air tersebut,
lalu mengatakan, ini baru air yang bagus.
Berkatalah
sang kakek, wahai anak muda, taukah engkau maksud dari yang aku lakukan
kepadamu??? Tidak kata pemuda itu. Kemudian kekek itu menjelaskannya,
ketahuilah wahai anak muda, bahwasanya masalahmu itu ibaratkan segenggam garam
yang aku camprkan dengan air di dalam gelas dan didalam telaga ini. Saat garam
tersebut berada diwadah yang kecil seperti gelas maka ia akan terasa sangat
asin bahkan pahit, akan tetapi apabila garam tersebut dimasukkan kedalam telaga
maka rasa air telaga tidak akan ada perubahan pada rasanya, seperti rasa air telaga
pada umumnya, biasa biasa saja. Yang saya maksud dengan wadah adalah kolbun
(hati), apabila hati kita, kita sempitkan sekecil gelas, maka hati kita akan
mudah berubah rasa apabila dia terkena garam. Maka dari itu bukalah hatimu
selapang lapang mungkin agar garam tersebut tidak merubah rasa dihatimu.
Ingatlah Allah SWT berfirman, La
yukallifunallaha nafsan illa wus'aha.
"Allah tidak akan menguji melebihi batas
kemampuan hambanya".
nice story.. :)
BalasHapuswwwwoooooww
BalasHapus